Minggu, 13 Maret 2016

BAHAN TANAM GENERATF DAN VEGETATIF

3.2 Bahan Tanam Generatif, Vegetatif, dan Cara Perbanyakannya

3.2.1 Bahan Tanam Generatif dan Cara Perbanyakannya


         Bahan tanam generatif merupakan bahan tanam yang proses perbanyakannya dengan menggunakan salah satu bagian dari tanaman, yaitu biji. Biji adalah organ tanaman yang terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi (menyatunya/ meleburnya gamet jantan dan gamet betina). Biji dapat dianggap sebagai tanaman mini karena di dalamnya sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang tersusun dalam massa yang kompak.

Salah satu tujuan perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji adalah untuk memperoleh sifat-sifat baik tanaman, seperti akar yang kuat, tahan penyakit, dll. Perbanyakan secara generatif ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari perbanyakan generatif adalah sistem perakarannya kuat, masa produktif lebih lama, lebih mudah diperbanyak, tahan penyakit yang disebabkan oleh tanah, dan memiliki keragaman genetik yang digunakan untuk pemuliaan tanaman. Sedangkan kekurangan dari perbanyakan ini adalah waktu untuk berbuah lebih lama, sifat turunan tidak sama dengan induk.

Perbanyakan tanaman dengan biji (generatif) terutama dilakukan untuk penyediaan batang bawah yang nantinya akan diokulasi atau disambung dengan batang atas dari jenis unggul. Perbanyakan dengan biji juga masih dilakukan terutama pada tanaman tertentu yang bila diperbanyak dengan cara vegetatif menjadi tidak efisien (tanaman buah tak berkayu). Keunggulan tanaman ini digunakan sebagai batang bawah adalah karena memiliki batang yang kokoh dan tahan penyakit tular tanah. Tanaman-tanaman yang sudah dikembangkan sebagai batang bawah di antaranya adalah karet, durian, jeruk, dan alpukat.



3.2.2 Bahan Tanam Vegetatif dan Cara Perbanyakannya

        

         Bahan tanam vegetatif merupakan bahan tanam yang proses perbanyakannya menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang , dan daun. Bahan tanam yang berasal dari bagian vegetatif disebut bibit. Bibit ini diperoleh dari permbiakan secara tak kawin (aseksual). Alasan utama bibit diperbanyak secara vegetatif adalah untuk mendapatkan bibit yang memiliki sifat yang serupa dengan induk. Pada perkembangan lanjut, system pembiakan vegetatif memungkinkan pengggabungan dua atau lebih induk yang masing-masing memiliki sifat tertentu. Sebagai contoh bibit sambung atau okulasi, bibit yang dihasilkan dapat memiliki sifat yang baik dari batang atas missal kualitas buah baik dan sifat yang baik dari batang bawah missal perakaran yang dalam.

         Berdasarkan jenis perbanyakannya, perbanyakan vegetatif dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1.      Perbanyakan vegetatif alami

Perbanyakan ini menggunakan bibit yang diperoleh dari hasil perbanyakan alami tanaman yang berasal dari atau menggunakan organ vegetatif tanaman, antara lain :

a.       Daun, contoh : tunas pada daun cocor bebek

b.      Batang, contoh : umbi batang, stolon (geragih), corm, dan rhizome (rimpang)

c.       Umbi, contoh : umbi kentang

2.      Perbanyakan vegetatif buatan

Perbanyakan ini menggunakan bibit yang diperoleh dari hasil perbanyakan tanaman yang menggunakan organ vegetatif tanaman dengan bantuan manusia, antara lain :

a.       Stek

Stek diartikan sebagai suatu perlakuan pemisahan atau pemotongan beberapa bagian tanaman, seperti daun, tunas, batang, agar bagian-bagian tanaman tersebut membentuk tanaman baru.

b.      Cangkok

Cangkok adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk.

c.       Okulasi

Okulasi adalah menempelnya mata tunas tanaman lain kepada batang muda dan dari varietas yang sama atau antara varietas dalam spesies. Macam okulasi, yaitu : okulasi bentuk batang, kotak, atau persegi, okulasi bentuk T, dan okulasi bentuk miring.

d.      Grafting (sambung tunas)

Seni menyambung dua jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai salah satu tanaman gabungan. Macam grafting, yaitu: side graft, cleft graft, wedge, notch or saw-kerf graft, bark graft, appoarch graft, dan top working.

e.       Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara memperbanyak jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan dengan cara in vitro menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan dasar tumbuhan memiliki sifat totipotensi sel, yanga mana itu adalah kemampuan untuk membelah diri dengan kondisi lingkungan yang sesuai.

         Perbanyakan secara vegetatif ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari perbanyakan vegetatif adalah lebih cepat berbuah, sifat turunan sesuai dengan induk, dan dapat digabung dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sedangkan kekurangannya adalah perakarannya kurang baik dan membutuhkan keahlian khusus. Dalam proses perbanyakannya perlu diperhatikannya faktor-faktor yang mempengaruhi perbanyakan vegetatif. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi, yaitu : suhu lingkungan, kelembapan udara, cahaya matahari, dan hormone. Apabila faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan akan menyebabkan hasil dari perbanyakan tersebut kurang maksimal.   

 SEMOGA BERMANFAAT......